Qualitative Risk Assessment

Silabus Pelatihan: Metode Kualitatif dalam Analisis Risiko Keselamatan (Dasar – Mahir)

Fokus: Keselamatan Kebakaran dan Bahaya di Industri dan Bangunan

Tujuan Pelatihan:

  • Memahami prinsip dasar dan filosofi metode kualitatif dalam analisis risiko keselamatan.
  • Mampu mengidentifikasi bahaya potensial di lingkungan industri dan bangunan menggunakan berbagai metode kualitatif.
  • Mampu melakukan penilaian risiko secara kualitatif, termasuk menentukan tingkat risiko berdasarkan matriks risiko.
  • Mampu menggunakan berbagai teknik dan alat bantu kualitatif seperti Hazard Identification (HAZID), Checklist Analysis, What-If Analysis, Hazard and Operability Study (HAZOP), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), dan BowTie Analysis.
  • Mampu mendokumentasikan hasil analisis risiko kualitatif secara sistematis dan efektif.
  • Mampu mengkomunikasikan hasil penilaian risiko kepada berbagai pihak terkait.
  • Mampu memahami batasan dan aplikasi yang tepat dari metode kualitatif dalam analisis risiko keselamatan.
  • Mampu mengintegrasikan hasil penilaian risiko kualitatif ke dalam proses manajemen risiko dan pengambilan keputusan keselamatan.

Target Peserta:

  • Manajer Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (K3L/HSE Manager)
  • Pengawas Keselamatan dan Petugas K3 (Safety Supervisor/Officer)
  • Insinyur Keselamatan (Safety Engineer)
  • Petugas Pemadam Kebakaran dan Respon Darurat
  • Manajer Operasi dan Produksi
  • Perancang Bangunan dan Arsitek
  • Konsultan Keselamatan dan Risiko
  • Auditor Keselamatan
  • Siapa pun yang terlibat dalam pengelolaan risiko keselamatan di industri dan bangunan.

Struktur Pelatihan:

Pelatihan ini akan dibagi menjadi tiga tingkatan, yang masing-masing membangun pemahaman dan keterampilan peserta secara bertahap:

  1. Tingkat Dasar (Fundamental): Pengenalan konsep dasar risiko dan bahaya, perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif, serta pengenalan metode kualitatif sederhana seperti HAZID, Checklist, dan What-If.
  2. Tingkat Menengah (Intermediate): Pendalaman metode kualitatif yang lebih terstruktur seperti HAZOP dan FMEA, serta aplikasi matriks risiko dan pengembangan skenario bahaya.
  3. Tingkat Mahir (Advanced): Fokus pada metode kualitatif tingkat lanjut seperti BowTie Analysis, analisis risiko berbasis aktivitas, integrasi metode kualitatif dan kuantitatif, serta studi kasus kompleks dan praktik terbaik.

Rincian Silabus Per Tingkat:

1. Tingkat Dasar (Fundamental) – Waktu: 2 Hari (16 Jam)

  • Topik:

    • Modul 1: Pengantar Analisis Risiko dan Metode Kualitatif
      • Definisi Bahaya (Hazard) dan Risiko (Risk) dalam Konteks Keselamatan Industri dan Bangunan
      • Jenis-jenis Bahaya di Industri dan Bangunan (Bahaya Kebakaran, Bahaya Kimia, Bahaya Mekanik, Bahaya Elektrikal, Bahaya Ergonomi, dll.)
      • Tujuan dan Manfaat Analisis Risiko Keselamatan
      • Perbedaan Metode Analisis Risiko Kualitatif dan Kuantitatif
      • Kapan Menggunakan Metode Kualitatif dan Kuantitatif
      • Prinsip Dasar Metode Kualitatif: Fokus pada Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko Subjektif, dan Prioritisasi Risiko
      • Batasan dan Kelebihan Metode Kualitatif
      • Standar dan Regulasi Terkait Analisis Risiko Kualitatif (Pengenalan Standar Relevan)
    • Modul 2: Metode Kualitatif Sederhana: HAZID, Checklist, dan What-If Analysis
      • Hazard Identification (HAZID)
        • Definisi dan Tujuan HAZID
        • Langkah-langkah Pelaksanaan HAZID
        • Teknik Brainstorming dalam HAZID
        • Penggunaan Guide Words Sederhana untuk HAZID
        • Dokumentasi Hasil HAZID (Matriks Bahaya, Daftar Bahaya)
        • Contoh HAZID untuk Skenario Sederhana di Industri atau Bangunan
      • Checklist Analysis
        • Definisi dan Tujuan Checklist Analysis
        • Jenis-jenis Checklist (Umum, Spesifik Industri, Berbasis Standar)
        • Pengembangan dan Adaptasi Checklist
        • Penggunaan Checklist untuk Identifikasi Bahaya dan Verifikasi Keselamatan
        • Contoh Checklist untuk Inspeksi Keselamatan Kebakaran Bangunan
      • What-If Analysis
        • Definisi dan Tujuan What-If Analysis
        • Teknik Pertanyaan “What-If” Terstruktur
        • Penggunaan Guide Words untuk What-If Analysis
        • Dokumentasi Hasil What-If Analysis (Matriks Risiko, Daftar Rekomendasi)
        • Contoh What-If Analysis untuk Skenario Operasi Peralatan Industri
    • Modul 3: Matriks Risiko dan Penilaian Risiko Kualitatif
      • Konsep Matriks Risiko (Likelihood vs. Consequence)
      • Jenis-jenis Matriks Risiko (Kuantitatif, Kualitatif, Semi-Kuantitatif)
      • Pengembangan Matriks Risiko Kualitatif yang Sesuai dengan Konteks Organisasi
      • Penentuan Kategori Likelihood (Kemungkinan Terjadinya Kejadian Bahaya)
      • Penentuan Kategori Consequence (Tingkat Keparahan Akibat Kejadian Bahaya)
      • Penggunaan Matriks Risiko untuk Penilaian Tingkat Risiko (Rendah, Sedang, Tinggi, Ekstrim)
      • Prioritisasi Risiko Berdasarkan Tingkat Risiko
      • Pengembangan Tindakan Pengendalian Risiko Berdasarkan Tingkat Risiko
  • Metode Pengajaran:

    • Lektur Interaktif dengan Slide Presentasi yang Jelas dan Ringkas
    • Diskusi Kelompok untuk Membahas Konsep Dasar dan Studi Kasus Sederhana
    • Demonstrasi Contoh Aplikasi Metode Kualitatif Sederhana oleh Instruktur
    • Latihan Hands-on Individu: Membuat Checklist Sederhana, Melakukan HAZID dan What-If Analysis untuk Skenario Singkat
    • Sesi Tanya Jawab dan Klarifikasi Konsep Dasar
    • Penggunaan Template Matriks Risiko Kualitatif sebagai Contoh Hands-on
  • Waktu Pelatihan: 16 Jam (2 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Guidelines for Hazard Evaluation Procedures (CCPS – Center for Chemical Process Safety) – Bab Pengantar Metode Kualitatif.
    • Hazard Identification and Risk Assessment oleh Trevor Kletz – Bab terkait Metode Kualitatif Sederhana (HAZID, Checklist, What-If).
    • Materi Presentasi Pelatihan Tingkat Dasar
    • Contoh Checklist Inspeksi Keselamatan, Template Matriks Risiko Kualitatif
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 1: Latihan Checklist Analysis untuk Inspeksi Keselamatan Kebakaran Kantor
      • Peserta diberikan template checklist inspeksi keselamatan kebakaran kantor sederhana.
      • Secara individu, peserta menggunakan checklist untuk melakukan inspeksi “virtual” atau inspeksi nyata di ruangan kelas/kantor.
      • Mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran menggunakan checklist dan mencatat temuan.
      • Diskusi kelompok dan umpan balik dari instruktur tentang hasil checklist.
        Image of Contoh checklist inspeksi keselamatan kebakaran kantor sederhana
    • Sesi 2: Latihan HAZID untuk Skenario Penyimpanan Bahan Kimia di Gudang
      • Peserta dibagi menjadi kelompok kecil.
      • Setiap kelompok diberikan deskripsi skenario penyimpanan bahan kimia di gudang (jenis bahan kimia, kondisi penyimpanan, lingkungan sekitar).
      • Melakukan sesi brainstorming HAZID menggunakan guide words sederhana (misalnya Release, Fire, Explosion, Toxic) untuk mengidentifikasi bahaya potensial.
      • Mendokumentasikan hasil HAZID dalam format matriks bahaya sederhana.
      • Presentasi kelompok dan diskusi, umpan balik dari instruktur tentang hasil HAZID.
        Image of Contoh matriks bahaya HAZID sederhana

2. Tingkat Menengah (Intermediate) – Waktu: 3 Hari (24 Jam)

  • Topik:

    • Modul 4: Hazard and Operability Study (HAZOP)
      • Definisi dan Tujuan HAZOP
      • Prinsip Dasar HAZOP: Pendekatan Sistematis dan Terstruktur, Penggunaan Guide Words yang Komprehensif
      • Langkah-langkah Pelaksanaan HAZOP:
        • Definisi Lingkup dan Tujuan HAZOP
        • Pembentukan Tim HAZOP Multidisiplin
        • Persiapan Dokumen HAZOP (Gambar Proses, Deskripsi Proses)
        • Sesi Brainstorming HAZOP Menggunakan Guide Words (NO, MORE, LESS, AS WELL AS, PART OF, REVERSE, OTHER THAN)
        • Identifikasi Deviation, Cause, Consequence, dan Safeguard
        • Penilaian Risiko Awal dan Rekomendasi Tindakan
        • Dokumentasi Hasil HAZOP (Lembar Kerja HAZOP, Laporan HAZOP)
      • Praktik Penggunaan Guide Words HAZOP untuk Berbagai Skenario Proses
      • Peran Fasilitator HAZOP dan Anggota Tim HAZOP
    • Modul 5: Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)
      • Definisi dan Tujuan FMEA
      • Jenis-jenis FMEA (System FMEA, Design FMEA, Process FMEA)
      • Langkah-langkah Pelaksanaan FMEA:
        • Definisi Sistem dan Batasan Analisis
        • Identifikasi Fungsi Sistem dan Komponen
        • Identifikasi Failure Mode (Modus Kegagalan) untuk Setiap Komponen
        • Identifikasi Effects of Failure (Dampak Kegagalan) terhadap Sistem
        • Penilaian Severity, Occurrence, dan Detection
        • Perhitungan Risk Priority Number (RPN) (Opsional, Dapat Disesuaikan untuk Kualitatif)
        • Pengembangan Rekomendasi Tindakan Perbaikan
        • Dokumentasi Hasil FMEA (Lembar Kerja FMEA, Laporan FMEA)
      • Perbedaan dan Persamaan antara HAZOP dan FMEA
      • Pemilihan Metode yang Tepat: HAZOP vs. FMEA Berdasarkan Tujuan dan Lingkup Analisis
    • Modul 6: Matriks Risiko Tingkat Lanjut dan Pengembangan Skenario Bahaya
      • Pengembangan Matriks Risiko Kualitatif yang Lebih Detail dan Spesifik
      • Penentuan Kriteria Likelihood dan Consequence yang Lebih Terukur dan Terdefinisi
      • Penggunaan Skala Kuantitatif Sederhana dalam Matriks Risiko Kualitatif (Semi-Kuantitatif – Pengenalan Konsep)
      • Pengembangan Skenario Bahaya yang Realistik dan Representatif Berdasarkan Hasil HAZID, Checklist, What-If, HAZOP, dan FMEA
      • Penggunaan Skenario Bahaya untuk Komunikasi Risiko dan Perencanaan Mitigasi
      • Contoh Pengembangan Skenario Bahaya Kebakaran, Ledakan, dan Pelepasan Zat Beracun
  • Metode Pengajaran:

    • Lektur Interaktif dengan Penjelasan Detail Metode HAZOP dan FMEA, disertai Contoh Diagram Alir dan Lembar Kerja
    • Diskusi Kelompok: Analisis Studi Kasus tentang Aplikasi HAZOP dan FMEA di Industri dan Bangunan
    • Demonstrasi Sesi HAZOP Sederhana oleh Instruktur (Role-Playing, Simulasi Sesi HAZOP)
    • Latihan Hands-on Berkelompok: Melakukan Sesi HAZOP Sederhana untuk Skenario Proses, Melakukan FMEA untuk Sistem atau Peralatan
    • Sesi Tanya Jawab dan Diskusi tentang Tantangan dan Best Practices dalam Implementasi HAZOP dan FMEA
    • Penggunaan Template Lembar Kerja HAZOP dan FMEA sebagai Contoh Hands-on
  • Waktu Pelatihan: 24 Jam (3 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Guidelines for Hazard Evaluation Procedures (CCPS – Center for Chemical Process Safety) – Bab tentang HAZOP dan FMEA.
    • Hazard Identification and Risk Assessment oleh Trevor Kletz – Bab tentang HAZOP dan FMEA.
    • HAZOP and Software HAZOP Guide oleh Trevor Kletz (Referensi Tambahan untuk HAZOP).
    • Failure Mode and Effect Analysis, FMEA from Theory to Execution oleh D.H. Stamatis (Referensi Tambahan untuk FMEA).
    • Materi Presentasi Pelatihan Tingkat Menengah
    • Contoh Lembar Kerja HAZOP dan FMEA, Contoh Laporan HAZOP dan FMEA
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 3: Latihan Sesi HAZOP untuk Sistem Penyimpanan Bahan Bakar (Skenario Sederhana)
      • Peserta dibagi menjadi tim HAZOP.
      • Setiap tim diberikan deskripsi sistem penyimpanan bahan bakar sederhana (diagram alir proses sederhana, deskripsi komponen utama).
      • Melakukan sesi brainstorming HAZOP dipandu oleh instruktur sebagai fasilitator, menggunakan guide words HAZOP standar.
      • Mengidentifikasi deviations, causes, consequences, dan safeguards untuk setiap node proses dan guide word.
      • Mendokumentasikan hasil HAZOP dalam lembar kerja HAZOP sederhana.
      • Presentasi tim dan diskusi, umpan balik dari instruktur tentang proses dan hasil HAZOP.
        Image of Contoh lembar kerja HAZOP sederhana
    • Sesi 4: Latihan FMEA untuk Sistem Alarm Kebakaran Gedung
      • Peserta dibagi menjadi kelompok kecil.
      • Setiap kelompok memilih sistem alarm kebakaran gedung sebagai objek analisis FMEA (atau subsistemnya, misalnya detektor asap, panel kontrol).
      • Melakukan FMEA untuk sistem/subsistem yang dipilih, mengidentifikasi failure modes, effects, severity, occurrence, dan detection (dapat menggunakan skala kualitatif atau semi-kuantitatif sederhana untuk severity dan occurrence).
      • Mendokumentasikan hasil FMEA dalam lembar kerja FMEA sederhana.
      • Presentasi kelompok dan diskusi, umpan balik dari instruktur tentang proses dan hasil FMEA.
        Image of Contoh lembar kerja FMEA sederhana

3. Tingkat Mahir (Advanced) – Waktu: 3 Hari (24 Jam)

  • Topik:

    • Modul 7: Metode Kualitatif Tingkat Lanjut: BowTie Analysis dan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas
      • BowTie Analysis
        • Definisi dan Tujuan BowTie Analysis
        • Integrasi Identifikasi Bahaya, Analisis Penyebab, dan Analisis Konsekuensi dalam Diagram BowTie
        • Konstruksi Diagram BowTie: Hazard, Threats, Preventive Barriers, Escalation Factors, Consequences, Mitigative Barriers, Recovery Measures
        • Penggunaan BowTie Analysis untuk Visualisasi Risiko dan Komunikasi Risiko yang Efektif
        • Analisis Kuantitatif Sederhana dalam BowTie Analysis (Opsional – Frekuensi dan Probabilitas Kualitatif)
        • Contoh Aplikasi BowTie Analysis untuk Skenario Risiko Kompleks di Industri dan Bangunan
      • Analisis Risiko Berbasis Aktivitas (Activity-Based Risk Assessment)
        • Prinsip Dasar Analisis Risiko Berbasis Aktivitas: Fokus pada Aktivitas Kerja dan Potensi Bahaya yang Terkait dengan Aktivitas
        • Langkah-langkah Pelaksanaan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas:
          • Identifikasi Aktivitas Kerja yang Signifikan
          • Identifikasi Bahaya yang Terkait dengan Setiap Aktivitas
          • Penilaian Risiko untuk Setiap Aktivitas
          • Pengembangan Tindakan Pengendalian Risiko untuk Setiap Aktivitas
          • Dokumentasi dan Review Berkala Analisis Risiko Berbasis Aktivitas
        • Penggunaan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas untuk Perencanaan Pekerjaan Aman (Safe Work Practices) dan Prosedur Kerja
        • Contoh Aplikasi Analisis Risiko Berbasis Aktivitas untuk Pekerjaan Pemeliharaan, Konstruksi, dan Operasi di Industri dan Bangunan
    • Modul 8: Integrasi Metode Kualitatif dan Kuantitatif serta Validasi Penilaian Risiko Kualitatif
      • Integrasi Metode Kualitatif dan Kuantitatif dalam Proses Analisis Risiko Keselamatan
        • Penggunaan Hasil Analisis Kualitatif (HAZID, HAZOP, FMEA, BowTie) sebagai Input untuk Analisis Kuantitatif
        • Penggunaan Metode Semi-Kuantitatif (misalnya LOPA – Layer of Protection Analysis) sebagai Jembatan antara Kualitatif dan Kuantitatif (Pengenalan Konsep)
        • Kapan dan Bagaimana Menggunakan Metode Kuantitatif untuk Melengkapi Metode Kualitatif
      • Validasi dan Verifikasi Penilaian Risiko Kualitatif
        • Pentingnya Validasi dan Verifikasi Penilaian Risiko
        • Metode Validasi Penilaian Risiko Kualitatif: Review oleh Ahli Independen, Perbandingan dengan Data Kecelakaan Historis, Uji Lapangan Sederhana (Jika Memungkinkan)
        • Dokumentasi Proses Validasi dan Verifikasi
      • Analisis Sensitivitas dan Ketidakpastian dalam Penilaian Risiko Kualitatif (Pengenalan Konsep)
    • Modul 9: Studi Kasus Kompleks dan Praktik Terbaik dalam Metode Kualitatif
      • Studi Kasus Kompleks Analisis Risiko Kualitatif di Industri Proses, Industri Manufaktur, dan Bangunan Tinggi:
        • Analisis Studi Kasus Kecelakaan Industri dan Kebakaran Bangunan dengan Fokus pada Kegagalan Identifikasi Bahaya atau Penilaian Risiko yang Tidak Memadai
        • Analisis Studi Kasus Penerapan Metode Kualitatif yang Berhasil dalam Mencegah Kecelakaan dan Meningkatkan Keselamatan
        • Diskusi Pelajaran yang Dipetik dari Studi Kasus dan Penerapannya dalam Praktik
      • Praktik Terbaik dalam Pelaksanaan Analisis Risiko Kualitatif:
        • Pembentukan Tim Multidisiplin yang Kompeten
        • Persiapan Dokumen dan Informasi yang Memadai
        • Fasilitasi Sesi Brainstorming yang Efektif
        • Dokumentasi yang Jelas, Ringkas, dan Sistematis
        • Review dan Update Berkala Penilaian Risiko
      • Tren Terkini dan Pengembangan dalam Metode Kualitatif Analisis Risiko Keselamatan
  • Metode Pengajaran:

    • Seminar dan Presentasi Pakar Industri tentang Studi Kasus Kompleks dan Aplikasi Tingkat Lanjut Metode Kualitatif
    • Diskusi Panel: Tantangan dan Best Practices dalam Implementasi Metode Kualitatif Tingkat Lanjut
    • Studi Kasus Mendalam: Analisis Laporan Penilaian Risiko Kualitatif Nyata dari Proyek Industri atau Bangunan, Evaluasi Metodologi, dan Rekomendasi Perbaikan
    • Latihan Hands-on Proyek Kelompok: Melakukan BowTie Analysis untuk Skenario Risiko Kompleks, Melakukan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas untuk Proses Kerja
    • Presentasi Proyek Kelompok dan Sesi Peer Review, Umpan Balik dari Instruktur dan Pakar Industri
    • Sesi Tanya Jawab, Konsultasi Pakar, dan Diskusi Arah Pengembangan Metode Kualitatif
  • Waktu Pelatihan: 24 Jam (3 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Guidelines for Hazard Evaluation Procedures (CCPS – Center for Chemical Process Safety) – Bab tentang BowTie Analysis, Analisis Risiko Berbasis Aktivitas, dan Integrasi Metode Kualitatif dan Kuantitatif.
    • Bow-Tie Methodology: A Guide to Best Practices oleh CCPS (Referensi Tambahan untuk BowTie Analysis).
    • Risk Assessment: A Practical Guide to Assessing Operational Risks oleh David J. Vose (Referensi Tambahan untuk Analisis Risiko secara Umum).
    • Jurnal Ilmiah dan Publikasi Teknik tentang Metode Kualitatif Analisis Risiko Keselamatan, Studi Kasus Aplikasi Industri, dan Best Practices.
    • Standar dan Panduan Industri terkait Analisis Risiko Kualitatif Tingkat Lanjut (Misalnya ISO 17776, IEC 61882, Standar Industri Spesifik).
    • Materi Presentasi Pelatihan Tingkat Mahir
    • Contoh Diagram BowTie, Contoh Laporan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas, Studi Kasus Penilaian Risiko Kualitatif Kompleks
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 6: Proyek Kelompok: BowTie Analysis untuk Skenario Kebakaran Tangki Penyimpanan Bahan Mudah Terbakar
      • Peserta dibagi kelompok dan diberikan deskripsi skenario kebakaran tangki penyimpanan bahan mudah terbakar (detail tangki, sistem proteksi, lingkungan sekitar).
      • Setiap kelompok melakukan BowTie Analysis untuk skenario tersebut, mengidentifikasi hazard, threats, preventive barriers, escalation factors, consequences, dan mitigative barriers.
      • Mengembangkan diagram BowTie secara visual menggunakan software atau alat bantu manual.
      • Presentasi kelompok dan diskusi, umpan balik dari instruktur tentang diagram BowTie dan analisis risiko.
        Image of Contoh diagram BowTie Analysis untuk skenario kebakaran tangki penyimpanan
    • Sesi 7: Latihan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas untuk Pekerjaan Pemeliharaan Listrik di Industri
      • Peserta dibagi kelompok dan diberikan deskripsi pekerjaan pemeliharaan listrik rutin di lingkungan industri (deskripsi aktivitas langkah demi langkah, peralatan yang digunakan, lingkungan kerja).
      • Setiap kelompok melakukan Analisis Risiko Berbasis Aktivitas untuk pekerjaan tersebut, mengidentifikasi bahaya pada setiap langkah aktivitas, menilai risiko, dan mengembangkan tindakan pengendalian risiko yang spesifik untuk setiap aktivitas.
      • Mendokumentasikan hasil analisis risiko berbasis aktivitas dalam format tabel atau matriks sederhana.
      • Presentasi kelompok dan diskusi, umpan balik dari instruktur tentang analisis risiko berbasis aktivitas dan tindakan pengendalian.
        Image of Contoh tabel hasil analisis risiko berbasis aktivitas sederhana

Sumber Referensi Tambahan (Umum untuk Semua Tingkat):

  • Buku Utama:

    • Guidelines for Hazard Evaluation Procedures (CCPS – Center for Chemical Process Safety) – Edisi Terbaru.
    • Hazard Identification and Risk Assessment oleh Trevor Kletz – Edisi Terbaru.
    • Safety and Health for Engineers oleh Roger L. Brauer – Edisi Terbaru.
    • Process Risk and Reliability Management oleh Ian Sutton – Edisi Terbaru.
  • Standar dan Panduan:

    • ISO 17776 Petroleum and natural gas industries — Offshore production installations — Guidelines on tools and techniques for hazard identification and risk assessment.
    • IEC 61882 Hazard and operability studies (HAZOP studies) – Application guide.
    • Standar OSHA (Occupational Safety and Health Administration) terkait Analisis Bahaya Kerja (Job Hazard Analysis – JHA) dan Manajemen Risiko Proses (Process Safety Management – PSM).
    • Standar Industri dan Panduan Praktik Terbaik dari berbagai organisasi profesional (misalnya CCPS, IChemE, SFPE).