Evacuation Modelling

Silabus Pelatihan: Evacuation Modelling (Dasar – Mahir)

Tujuan Pelatihan:

  • Memahami prinsip dasar evacuation modelling dan perannya dalam keselamatan kebakaran.
  • Menguasai penggunaan software Pathfinder untuk membuat model evakuasi bangunan.
  • Memahami konsep human behavior in fire berdasarkan SFPE Handbook dan menerapkannya dalam model evakuasi.
  • Mampu menganalisis hasil simulasi evakuasi dan mengidentifikasi potensi masalah egress.
  • Mampu menggunakan evacuation modelling untuk mengevaluasi desain egress dan mengoptimalkan rencana evakuasi.
  • Mampu mengintegrasikan pertimbangan human behavior dalam desain egress menggunakan hasil evacuation modelling.

Target Peserta:

  • Insinyur Keselamatan Kebakaran (Fire Protection Engineer)
  • Arsitek
  • Perancang Bangunan/Gedung
  • Konsultan Keselamatan Kebakaran
  • Manajer Fasilitas dan Gedung
  • Petugas Pemadam Kebakaran
  • Peneliti di bidang Keselamatan Kebakaran
  • Siapa pun yang tertarik mempelajari evacuation modelling untuk keselamatan kebakaran.

Struktur Pelatihan:

Pelatihan ini akan dibagi menjadi tiga tingkatan, yang masing-masing membangun pemahaman dan keterampilan secara bertahap:

  1. Tingkat Dasar (Fundamental): Pengenalan konsep dasar evacuation modelling, software Pathfinder, dan prinsip human behavior in fire tingkat dasar.
  2. Tingkat Menengah (Intermediate): Pendalaman penggunaan Pathfinder, pemodelan geometri yang lebih kompleks, penerapan parameter human behavior yang lebih rinci, dan analisis hasil dasar.
  3. Tingkat Mahir (Advanced): Pemodelan skenario kompleks, analisis sensitivitas, validasi model, penggunaan fitur lanjutan Pathfinder, dan integrasi human behavior secara mendalam dalam desain egress.

Rincian Silabus Per Tingkat:

1. Tingkat Dasar (Fundamental) – Waktu: 2 Hari (16 Jam)

  • Topik:

    • Modul 1: Pengantar Evacuation Modelling dan Keselamatan Kebakaran
      • Definisi dan Tujuan Evacuation Modelling
      • Peran Evacuation Modelling dalam Desain Egress dan Rencana Evakuasi
      • Jenis-jenis Evacuation Modelling (Agent-Based, Network-Based, Continuum Models)
      • Pengenalan Software Pathfinder dan Antarmuka Pengguna (User Interface)
      • Konsep Dasar Human Behavior in Fire:
        • Persepsi Bahaya Kebakaran dan Waktu Respon
        • Pengambilan Keputusan Evakuasi dan Pemilihan Rute
        • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Human Behavior (Karakteristik Individu, Informasi, Lingkungan)
    • Modul 2: Pemodelan Geometri Dasar di Pathfinder
      • Membuat Geometri Sederhana: Ruangan, Pintu, Koridor, Tangga
      • Menggunakan Alat Gambar Dasar Pathfinder (Room Tool, Door Tool, Obstacle Tool)
      • Mengimpor Gambar CAD ke Pathfinder (Dasar)
      • Memahami Unit dan Skala dalam Pathfinder
      • Memeriksa Geometri dan Memperbaiki Kesalahan
    • Modul 3: Simulasi Evakuasi Dasar dan Output Hasil
      • Menentukan Population dan Profile Agen Evakuasi (Dasar)
      • Menjalankan Simulasi Evakuasi Sederhana
      • Melihat Hasil Simulasi Secara Visual (Animation, Trajectories)
      • Memahami Output Hasil Dasar: Waktu Evakuasi, Kepadatan, Aliran
      • Mengekspor Hasil Simulasi (Gambar, Video, Data Dasar)
  • Metode Pengajaran:

    • Lektur Interaktif dengan Slide Presentasi
    • Demonstrasi Penggunaan Software Pathfinder Langkah Demi Langkah
    • Latihan Hands-on Individu: Membuat Model Geometri Sederhana dan Menjalankan Simulasi Dasar
    • Diskusi Kelompok dan Sesi Tanya Jawab
    • Studi Kasus Sederhana tentang Aplikasi Evacuation Modelling
  • Waktu Pelatihan: 16 Jam (2 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Pathfinder User Manual (Dokumentasi Resmi Software Pathfinder)
    • Bab-bab Pengantar Human Behavior in Fire dari SFPE Handbook of Fire Protection Engineering (Edisi Terbaru) – Fokus pada konsep dasar.
    • Materi Presentasi Pelatihan
    • Contoh Model Pathfinder Sederhana untuk Latihan
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 1: Membuat Model Ruangan Tunggal dengan Pintu Keluar
      • Peserta membuat model ruangan persegi sederhana dengan satu pintu keluar menggunakan Room Tool dan Door Tool di Pathfinder.
      • Menambahkan population agen evakuasi dan menjalankan simulasi.
      • Mengamati animasi evakuasi dan melihat hasil waktu evakuasi.
    • Sesi 2: Memodifikasi Geometri dan Menambahkan Obstacles
      • Memodifikasi model ruangan dari Sesi 1 dengan menambahkan koridor dan tangga sederhana.
      • Menambahkan obstacle (misalnya meja, kursi) di dalam ruangan dan koridor.
      • Menjalankan simulasi dan mengamati pengaruh perubahan geometri dan obstacle terhadap waktu evakuasi dan pola aliran.
        Image of Contoh model Pathfinder dengan ruangan, koridor, tangga dan obstacles sederhana

2. Tingkat Menengah (Intermediate) – Waktu: 3 Hari (24 Jam)

  • Topik:

    • Modul 4: Pemodelan Geometri Tingkat Lanjut dan Manajemen Ruang
      • Membuat Geometri yang Lebih Kompleks: Bangunan Bertingkat, Area dengan Bentuk Tidak Beraturan
      • Menggunakan Stair Tool, Ramp Tool, Curved Wall Tool di Pathfinder
      • Teknik Manajemen Ruang: Room Groups, Levels, Zones untuk Organisasi Model
      • Menggunakan CAD Import Lebih Lanjut: Layer Management, Cleaning Geometry
      • Membuat Openings dan Virtual Doors untuk Koneksi Ruang yang Kompleks
    • Modul 5: Penerapan Human Behavior dalam Pathfinder
      • Memahami Profiles Agen Evakuasi Tingkat Lanjut: Kecepatan Bergerak, Waktu Respon, Familiaritas
      • Menggunakan Behavioral Parameters Pathfinder: Pre-movement Time, Speed Modifiers, Flow Modifiers
      • Memodelkan Wayfinding dan Pemilihan Rute Sederhana (Decision Nodes, Visibility)
      • Pengaruh Kepadatan dan Crowd Dynamics dalam Pathfinder (Dasar)
      • Memahami Data Human Behavior dari SFPE Handbook untuk Input Parameter Pathfinder
    • Modul 6: Analisis Hasil Simulasi Menengah dan Validasi Sederhana
      • Menganalisis Output Hasil yang Lebih Rinci: Density Maps, Velocity Maps, Flow Rate, Bottleneck Analysis
      • Menggunakan Contour Plots dan Graphing Tools Pathfinder untuk Visualisasi Hasil
      • Membandingkan Skenario Simulasi yang Berbeda dan Mengidentifikasi Solusi Egress
      • Konsep Validasi Model Evakuasi dan Metode Validasi Sederhana (Perbandingan dengan Perhitungan Manual, Data Empiris Terbatas)
      • Memahami Batasan Model Evakuasi dan Interpretasi Hasil yang Tepat
  • Metode Pengajaran:

    • Lektur Interaktif dengan Studi Kasus Menengah
    • Demonstrasi Fitur Software Pathfinder Tingkat Lanjut
    • Latihan Hands-on Berkelompok: Membangun Model Bangunan Bertingkat Sederhana dan Menganalisis Hasil
    • Sesi Diskusi Kelompok dan Presentasi Hasil Latihan
    • Sesi Tanya Jawab dan Konsultasi Individu
  • Waktu Pelatihan: 24 Jam (3 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Pathfinder User Manual Tingkat Lanjut (Dokumentasi Resmi Software Pathfinder)
    • Bab-bab tentang Human Behavior Modeling dan Egress Design dari SFPE Handbook of Fire Protection Engineering (Edisi Terbaru) – Fokus pada parameter dan data kuantitatif.
    • Materi Presentasi Pelatihan
    • Contoh Model Pathfinder Tingkat Menengah dan Studi Kasus
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 3: Membangun Model Kantor Bertingkat Sederhana
      • Peserta secara berkelompok membangun model kantor bertingkat sederhana (2-3 lantai) menggunakan Pathfinder, termasuk ruangan kantor, koridor, tangga, dan lobi.
      • Menggunakan CAD Import sederhana untuk mempercepat pembuatan geometri (jika memungkinkan).
      • Menerapkan Room Groups dan Levels untuk manajemen model yang lebih baik.
        Image of Contoh model Pathfinder kantor bertingkat sederhana
    • Sesi 4: Menerapkan Profiles dan Behavioral Parameters dalam Model Kantor
      • Memodifikasi model kantor dari Sesi 3 dengan menerapkan profiles agen evakuasi yang berbeda (misalnya karyawan kantor, pengunjung).
      • Menggunakan behavioral parameters untuk memodelkan perbedaan kecepatan bergerak dan waktu respon antar profiles.
      • Menjalankan simulasi dan membandingkan hasil untuk profiles yang berbeda.
        Image of Contoh setting profiles agen evakuasi di Pathfinder
    • Sesi 5: Analisis Hasil dan Identifikasi Bottleneck pada Model Kantor
      • Menganalisis hasil simulasi model kantor dari Sesi 4 menggunakan density maps, velocity maps, dan flow rate.
      • Mengidentifikasi bottleneck evakuasi (misalnya pintu keluar yang terlalu sempit, koridor yang terlalu panjang).
      • Merumuskan rekomendasi perbaikan desain egress berdasarkan hasil analisis.
        Image of Contoh density map hasil simulasi Pathfinder menunjukkan bottleneck

3. Tingkat Mahir (Advanced) – Waktu: 4 Hari (32 Jam)

  • Topik:

    • Modul 7: Pemodelan Skenario Kompleks dan Advanced Features Pathfinder
      • Memodelkan Skenario Kebakaran dan Asap dalam Pathfinder (Integrasi dengan Fire Dynamics Simulator – FDS atau Simplified Smoke Layer)
      • Memodelkan Queuing dan Congestion di Area Bottleneck (Fitur Queues Pathfinder)
      • Memodelkan Evacuation of Challenging Populations (Anak-anak, Lansia, Penyandang Disabilitas)
      • Menggunakan Scripts dan Custom Behaviors Pathfinder untuk Skenario Khusus (Pengenalan)
      • Agent-Based Crowd Guidance dan Dynamic Signage (Pengenalan Konsep)
    • Modul 8: Validasi dan Sensitivitas Analisis Model Evakuasi
      • Metodologi Validasi Model Evakuasi Tingkat Lanjut (Perbandingan dengan Data Uji Coba Evakuasi, Data Kasus Kebakaran Nyata)
      • Analisis Sensitivitas Parameter Human Behavior dan Desain Egress terhadap Hasil Simulasi
      • Analisis Ketidakpastian dalam Evacuation Modelling dan Cara Mengatasinya
      • Dokumentasi dan Pelaporan Hasil Evacuation Modelling Tingkat Profesional
      • Aspek Legal dan Etika dalam Penggunaan Evacuation Modelling
    • Modul 9: Integrasi Human Behavior dalam Desain Egress Tingkat Lanjut
      • Desain Egress Berbasis Kinerja (Performance-Based Design) Menggunakan Evacuation Modelling
      • Penggunaan Evacuation Modelling untuk Mengevaluasi Berbagai Opsi Desain Egress dan Memilih yang Optimal
      • Strategi Crowd Management dan Emergency Communication Berdasarkan Hasil Evacuation Modelling
      • Studi Kasus Evacuation Modelling untuk Proyek Bangunan Kompleks (Bandara, Stasiun Kereta Api, Stadion, Bangunan Tinggi)
      • Tren Terkini dan Riset dalam Evacuation Modelling dan Human Behavior in Fire
  • Metode Pengajaran:

    • Seminar dan Presentasi Pakar dengan Studi Kasus Kompleks
    • Diskusi Kelompok Tingkat Lanjut dan Debat
    • Latihan Hands-on Proyek Kelompok: Membangun Model Bangunan Kompleks dan Melakukan Analisis Tingkat Lanjut
    • Presentasi Proyek Kelompok dan Sesi Peer Review
    • Sesi Tanya Jawab, Konsultasi Pakar, dan Diskusi Arah Pengembangan Riset
  • Waktu Pelatihan: 32 Jam (4 Hari)

  • Sumber Referensi:

    • Pathfinder Advanced Features Manual dan Dokumentasi API (Dokumentasi Resmi Software Pathfinder)
    • SFPE Handbook of Human Behavior in Fire (Edisi Terbaru) – Seluruh bab, fokus pada data kuantitatif, model perilaku kompleks, dan studi kasus.
    • Jurnal Ilmiah dan Publikasi Teknik tentang Evacuation Modelling, Human Behavior in Fire, dan Egress Design (Misalnya Fire Safety Journal, Journal of Fire Protection Engineering)
    • Standar dan Panduan Internasional terkait Desain Egress dan Evacuation Modelling (Misalnya ISO 23932, NFPA 101A)
    • Materi Presentasi Pelatihan Tingkat Lanjut dan Makalah Tambahan
    • Contoh Model Pathfinder Kompleks dan Studi Kasus Tingkat Lanjut
  • Contoh Hands-on:

    • Sesi 6: Proyek Kelompok: Evacuation Modelling untuk Bangunan Kompleks (Pilih Salah Satu: Bandara/Stadion/Bangunan Tinggi)
      • Peserta dibagi menjadi kelompok.
      • Setiap kelompok memilih studi kasus bangunan kompleks (misalnya bandara, stadion, bangunan tinggi) dan diberikan brief proyek (tujuan analisis, skenario kebakaran, pertanyaan penelitian).
      • Setiap kelompok membangun model bangunan kompleks di Pathfinder, menerapkan parameter human behavior yang relevan, dan menjalankan simulasi untuk skenario kebakaran yang ditentukan.
      • atau atau
    • Sesi 7: Analisis Sensitivitas dan Presentasi Hasil Proyek
      • Setiap kelompok melakukan analisis sensitivitas terhadap parameter human behavior atau desain egress pada model proyek mereka (misalnya variasi kecepatan bergerak, perubahan lebar pintu keluar).
      • Menganalisis pengaruh variasi parameter terhadap hasil simulasi dan mengidentifikasi parameter yang paling berpengaruh.
      • Menyiapkan presentasi hasil proyek, termasuk metodologi, model Pathfinder, hasil simulasi, analisis sensitivitas, dan rekomendasi desain egress.
      • Presentasi proyek kelompok dan sesi peer review, umpan balik dari instruktur dan kelompok lain.