Silabus Pelatihan: Fire Risk Assessment (Dasar – Mahir)
Tujuan Pelatihan:
- Memahami konsep dasar dan prinsip Fire Risk Assessment.
- Mampu mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran di berbagai jenis properti.
- Mampu menganalisis risiko kebakaran menggunakan metode dan teknik yang tepat.
- Mampu mengembangkan rencana mitigasi risiko kebakaran yang efektif.
- Mampu menerapkan standar dan regulasi terkait keselamatan kebakaran.
- Mampu melakukan Fire Risk Assessment secara mandiri dan profesional.
Target Peserta:
- Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Manajer Fasilitas dan Gedung
- Konsultan Keselamatan Kebakaran
- Petugas Pemadam Kebakaran
- Praktisi Manajemen Risiko
- Siapa pun yang tertarik untuk mempelajari Fire Risk Assessment
Struktur Pelatihan:
Pelatihan ini akan dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu:
- Tingkat Dasar (Fundamental): Fokus pada pemahaman konsep dasar dan prinsip Fire Risk Assessment.
- Tingkat Menengah (Intermediate): Pendalaman metode dan teknik Fire Risk Assessment, serta aplikasi pada studi kasus sederhana.
- Tingkat Mahir (Advanced): Aplikasi Fire Risk Assessment pada kasus kompleks, penggunaan perangkat lunak, dan pengembangan strategi mitigasi risiko tingkat lanjut.
Rincian Silabus Per Tingkat:
1. Tingkat Dasar (Fundamental) – Waktu: 1 Hari (8 Jam)
-
Topik:
- Modul 1: Pengantar Keselamatan Kebakaran
- Konsep Dasar Api: Segitiga Api, Kelas Kebakaran, Produk Pembakaran
- Bahaya Kebakaran: Penyebab Kebakaran, Sumber Penyalaan, Material Mudah Terbakar
- Dampak Kebakaran: Kerugian Material, Cedera, Kematian, Dampak Lingkungan
- Peran Fire Risk Assessment dalam Pencegahan Kebakaran
- Modul 2: Dasar-Dasar Fire Risk Assessment
- Definisi dan Tujuan Fire Risk Assessment
- Proses Fire Risk Assessment (Identifikasi Bahaya, Analisis Risiko, Evaluasi Risiko, Pengendalian Risiko, Pemantauan & Tinjauan)
- Konsep Probabilitas dan Keparahan dalam Risiko Kebakaran
- Kerangka Regulasi dan Standar Keselamatan Kebakaran di Indonesia (misalnya Permenaker, SNI terkait Kebakaran)
- Modul 3: Identifikasi Bahaya Kebakaran
- Metode Identifikasi Bahaya: Inspeksi Visual, Daftar Periksa (Checklist), Hazard and Operability Study (HAZOP) tingkat dasar
- Kategori Bahaya Kebakaran: Bahaya Listrik, Bahaya Kimia, Bahaya Proses, Bahaya Manusia
- Contoh Bahaya Kebakaran di Berbagai Jenis Properti (Perkantoran, Industri, Perumahan)
- Modul 1: Pengantar Keselamatan Kebakaran
-
Metode Pengajaran:
- Lektur Interaktif
- Diskusi Kelompok
- Studi Kasus Sederhana
- Brainstorming
- Sesi Tanya Jawab
-
Waktu Pelatihan: 8 Jam (1 Hari)
-
Sumber Referensi:
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Kebakaran
- Standar Nasional Indonesia (SNI) terkait Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung
- Buku Teks Dasar tentang Keselamatan Kebakaran
- Materi Presentasi Pelatihan
-
Contoh Hands-on:
- Sesi 1: Inspeksi Visual Identifikasi Bahaya Kebakaran di Ruangan Kelas
- Peserta dibagi menjadi kelompok kecil.
- Setiap kelompok melakukan inspeksi visual di ruangan kelas untuk mengidentifikasi potensi bahaya kebakaran (misalnya kabel listrik terbuka, penumpukan material mudah terbakar, exit tidak jelas).
- Setiap kelompok membuat daftar bahaya yang ditemukan dan melaporkan kepada instruktur.
- Diskusi kelompok dan umpan balik dari instruktur.
- Sesi 1: Inspeksi Visual Identifikasi Bahaya Kebakaran di Ruangan Kelas
2. Tingkat Menengah (Intermediate) – Waktu: 2 Hari (16 Jam)
-
Topik:
- Modul 4: Analisis Risiko Kebakaran (Kuantitatif dan Kualitatif)
- Metode Analisis Risiko Kualitatif: Matriks Risiko, Risk Ranking, Analisis What-If
- Metode Analisis Risiko Kuantitatif: Perhitungan Frekuensi dan Konsekuensi, Fault Tree Analysis (FTA) tingkat dasar, Event Tree Analysis (ETA) tingkat dasar
- Pemilihan Metode Analisis Risiko yang Tepat Berdasarkan Kompleksitas Risiko
- Penggunaan Data Historis Kebakaran dan Statistik untuk Analisis Risiko
- Modul 5: Evaluasi Risiko Kebakaran dan Kriteria Penerimaan Risiko
- Pengembangan Kriteria Penerimaan Risiko Kebakaran Berdasarkan Regulasi, Standar Industri, dan Kebijakan Organisasi
- Membandingkan Tingkat Risiko yang Dianalisis dengan Kriteria Penerimaan Risiko
- Menentukan Prioritas Pengendalian Risiko Berdasarkan Tingkat Risiko dan Kriteria Penerimaan Risiko
- Konsep ALARP (As Low As Reasonably Practicable) dalam Pengendalian Risiko Kebakaran
- Modul 6: Pengendalian Risiko Kebakaran
- Hierarki Pengendalian Risiko Kebakaran (Eliminasi, Substitusi, Kontrol Teknik, Kontrol Administratif, Alat Pelindung Diri)
- Sistem Proteksi Kebakaran Aktif: Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran, Sistem Pemadam Kebakaran (Sprinkler, Hydrant, APAR), Sistem Pengendalian Asap
- Sistem Proteksi Kebakaran Pasif: Kompartemenisasi Kebakaran, Proteksi Struktur Bangunan, Jalur Evakuasi
- Prosedur Darurat Kebakaran dan Rencana Evakuasi Kebakaran
- Modul 4: Analisis Risiko Kebakaran (Kuantitatif dan Kualitatif)
-
Metode Pengajaran:
- Lektur Interaktif
- Diskusi Kelompok yang Lebih Mendalam
- Studi Kasus Menengah
- Latihan Perhitungan Risiko Sederhana
- Simulasi Matriks Risiko
- Kunjungan Lapangan (jika memungkinkan) ke fasilitas dengan sistem proteksi kebakaran
-
Waktu Pelatihan: 16 Jam (2 Hari)
-
Sumber Referensi:
- Permenaker, SNI, dan Standar Internasional terkait Sistem Proteksi Kebakaran (NFPA, ISO, IEEE, API)
- Buku Teks tentang Analisis Risiko Kebakaran dan Sistem Proteksi Kebakaran
- Panduan Teknis dari Asosiasi terkait Keselamatan Kebakaran
- Materi Presentasi Pelatihan
- Contoh Studi Kasus Fire Risk Assessment
-
Contoh Hands-on:
- Sesi 2: Aplikasi Matriks Risiko untuk Analisis Risiko Kebakaran di Kantor
- Peserta dibagi menjadi kelompok.
- Setiap kelompok diberikan studi kasus sederhana tentang kantor dengan deskripsi potensi bahaya kebakaran dan konsekuensinya.
- Setiap kelompok menggunakan matriks risiko untuk menganalisis risiko kebakaran di kantor tersebut (menentukan tingkat probabilitas dan keparahan, menentukan tingkat risiko).
- Setiap kelompok merekomendasikan pengendalian risiko berdasarkan hasil analisis risiko dan hierarki pengendalian risiko.
- Presentasi kelompok dan diskusi, umpan balik dari instruktur.
- Sesi 3: Inspeksi Sistem Proteksi Kebakaran di Gedung (Jika Kunjungan Lapangan Dilakukan)
- Peserta melakukan kunjungan lapangan ke gedung yang memiliki sistem proteksi kebakaran (misalnya gedung perkantoran, pusat perbelanjaan).
- Instruktur memandu peserta untuk mengidentifikasi dan memeriksa komponen sistem proteksi kebakaran aktif (misalnya detektor asap, sprinkler, hydrant, APAR) dan pasif (misalnya pintu tahan api, tangga darurat).
- Diskusi tentang fungsi dan persyaratan pemeliharaan sistem proteksi kebakaran.
- Sesi 2: Aplikasi Matriks Risiko untuk Analisis Risiko Kebakaran di Kantor
3. Tingkat Mahir (Advanced) – Waktu: 3 Hari (24 Jam)
-
Topik:
- Modul 7: Fire Risk Assessment Tingkat Lanjut untuk Properti Kompleks
- Fire Risk Assessment untuk Bangunan Tinggi, Fasilitas Industri Berbahaya, Fasilitas Penyimpanan Bahan Mudah Terbakar, Transportasi Publik, dll.
- Pertimbangan Khusus dalam Fire Risk Assessment untuk Properti Kompleks (misalnya kepadatan hunian tinggi, proses industri berbahaya, interaksi antar sistem proteksi)
- Penggunaan Standar dan Panduan Khusus untuk Properti Kompleks (misalnya NFPA 101 Life Safety Code, NFPA 5000 Building Construction and Safety Code)
- Integrasi Fire Risk Assessment dengan Manajemen Risiko Properti Secara Keseluruhan
- Modul 8: Penggunaan Perangkat Lunak dan Pemodelan Kebakaran dalam Fire Risk Assessment
- Pengenalan Perangkat Lunak Fire Risk Assessment (misalnya Quantitative Risk Assessment software)
- Dasar-Dasar Pemodelan Kebakaran: Zone Model, Computational Fluid Dynamics (CFD) untuk Analisis Kebakaran dan Asap
- Aplikasi Pemodelan Kebakaran dalam Fire Risk Assessment (misalnya simulasi evakuasi, analisis penyebaran asap, evaluasi kinerja sistem proteksi kebakaran)
- Interpretasi Hasil Pemodelan Kebakaran untuk Pengambilan Keputusan Pengendalian Risiko
- Modul 9: Pengembangan Rencana Mitigasi Kebakaran dan Sistem Manajemen Keselamatan Kebakaran
- Pengembangan Rencana Mitigasi Kebakaran yang Komprehensif Berdasarkan Hasil Fire Risk Assessment
- Integrasi Rencana Mitigasi Kebakaran dengan Rencana Kontinjensi dan Rencana Tanggap Darurat Organisasi
- Pengembangan Sistem Manajemen Keselamatan Kebakaran yang Efektif (misalnya berdasarkan ISO 45001 dan standar keselamatan kebakaran terkait)
- Audit dan Tinjauan Berkala Fire Risk Assessment dan Sistem Manajemen Keselamatan Kebakaran
- Aspek Hukum dan Tanggung Jawab dalam Fire Risk Assessment dan Keselamatan Kebakaran
- Modul 7: Fire Risk Assessment Tingkat Lanjut untuk Properti Kompleks
-
Metode Pengajaran:
- Lektur Interaktif
- Diskusi Kelompok Tingkat Lanjut dan Peningkatan Kapasitas
- Studi Kasus Kompleks dan Analisis Mendalam
- Latihan Penggunaan Perangkat Lunak Fire Risk Assessment (Demo dan Hands-on sederhana)
- Simulasi Pemodelan Kebakaran (Demo)
- Presentasi Proyek Kelompok (Pengembangan Fire Risk Assessment untuk studi kasus kompleks)
-
Waktu Pelatihan: 24 Jam (3 Hari)
-
Sumber Referensi:
- Standar Internasional Tingkat Lanjut tentang Keselamatan Kebakaran dan Fire Risk Assessment (NFPA, ISO, BS, IEEE, API)
- Jurnal Ilmiah dan Publikasi Teknik tentang Keselamatan Kebakaran dan Pemodelan Kebakaran
- Panduan Penggunaan Perangkat Lunak Fire Risk Assessment dan Pemodelan Kebakaran
- Studi Kasus Fire Risk Assessment untuk Properti Kompleks
- Materi Presentasi Pelatihan dan Makalah Tambahan
-
Contoh Hands-on:
- Sesi 4: Studi Kasus Kelompok: Fire Risk Assessment untuk Bangunan Tinggi atau Fasilitas Industri
- Peserta dibagi menjadi kelompok.
- Setiap kelompok diberikan studi kasus kompleks tentang bangunan tinggi atau fasilitas industri (deskripsi detail properti, proses, penghuni, sistem proteksi yang ada).
- Setiap kelompok melakukan Fire Risk Assessment tingkat lanjut untuk studi kasus tersebut (identifikasi bahaya spesifik, analisis risiko menggunakan metode yang tepat, evaluasi risiko terhadap kriteria penerimaan risiko, pengembangan rekomendasi pengendalian risiko yang komprehensif).
- Setiap kelompok mempresentasikan hasil Fire Risk Assessment mereka, termasuk penggunaan matriks risiko atau metode analisis risiko kuantitatif (jika relevan).
- Diskusi kelompok, umpan balik dari instruktur dan kelompok lain.
- Sesi 5: Demo Perangkat Lunak Fire Risk Assessment dan Pemodelan Kebakaran
- Instruktur memberikan demo penggunaan perangkat lunak Fire Risk Assessment untuk analisis risiko kuantitatif (misalnya input data, perhitungan risiko, interpretasi hasil).
- Instruktur memberikan demo simulasi pemodelan kebakaran (misalnya penggunaan software CFD untuk simulasi penyebaran asap atau evakuasi).
- Sesi tanya jawab dan diskusi tentang aplikasi perangkat lunak dan pemodelan dalam Fire Risk Assessment.
- Sesi 4: Studi Kasus Kelompok: Fire Risk Assessment untuk Bangunan Tinggi atau Fasilitas Industri

